Tempat mengeluh, tahun ini bener-bener tahun yang berat buat gw... tahun dimana gw ngerasa sendiri, i mean, have a boyfriend is like only a tag. he never exist when i need him or want him. dia sibuk sama kulianya, sama kerjaannya. Intinya he's concern with carrer.
Dan pas bulan ini, gw sangat membutuhkan seseorang yang bisa me-support gw saat-saat ini. Gw lagi susah cari kerjaan yang gw suka. Point-nya gw lagi tersendat di karrier sedangkan dia sibuk dengan dirinya sendiri. gw cuma butuh temen untuk ngobrol, berbagi cerita susah dan support. only that.
Hubungan yang wajarkah dimana dua pasang hanya berkomunikasi hanya lewat sms dan itupun hanya sekedar nanya kabar. nggak pernah lebih. Dia jg selalu minta gw untuk tampil sempura di depan dia, disatu waktu gw nggak bisa. Gw lagi jatoh. pliss hug me. Tapi lo nggak ada..... gw harus cantik terus di depan lo tapi lo nggak pernah ada disaat gw butuh lo. seimbang kah? harus sampai kapan ini berlangsung dan gw bisa bertahan dalam situasi seperti ini?
Gw sangat mengerti u sibuk dan concern dan sibuk dan concer dan carrier dan kerjaan. dan setiap celah waktu senggang yang u punya disisakan sama gw. sangat tahu itu, sangat berterima kasih bisa membagi waktu, tapi gw butuh lebih waktu yang banyak. kurang sayang...
Dulu, karena dia terlalu sibuk, dan gw dikelilingi banyak teman yang baik dan akhirnya, im cheating on him. it was so worst. i lost him. gw ngemis-ngemis minta maaf ke dia. sampe pada akhirnya dia memafkan. Dan ternyata gw bisa fokus on him, kacamata kuda. Tapi sekarang balik lagi, dia kembali sibuk serius dengan urusannya dan gw sendirian. it can't be twice for sure.
Gw janji nggak mau main-main lagi ke dia, gw mau sungguh-sungguh. Gw concern sama kerjaan. Tapi tetep kadang gw butuh temen untuk curhat. Butuh pelukan yang hangat dari dia. cuma dia yang gw mau. pada akhirnya gw harus kuat sendirian. Bener-bener sendirian seperti no one arounds me. No my baby boy. ALONE. Disaat gw lihat temen-temen gw ada selalu seseorang yang menemani, ada pacarnya atau suaminya. gw sirik sama mereka semua.
Gw cape. harus terus merasa sendirian, bisa gt komunikasi hanya lewat sms, ketemu juga 2 minggu sekali. hubungan macam apa... sampe akhirnya lisa bilang, "kamu mending sudah lepas saja dia. daripada kamu begini, klo aku jadi kamu, ya aku pasti nggak kuat."
Gw cuma bisa tersenyum karena tempat curhat gw hanya dia, dalam hati gw "lisa, aku jg nggak kuat sebenarnya, aku cuma bisa memangis tiap malam karena ingat dia. dia hal yang aku ingat saat bangun tidur dan saat mau tidur im freaky of him"
Haruskah kuambil keputusan ini? meninggalkan dia. melupakan dia. gw nggak kuat lagi. sumpah nggak kuat. disaat banyak orang lain yang sangat bisa menghargai gw. sangat bisa menerima gw apa adanya, tapi, gw malah tetap mempertahankan seseorang yang membuat gw menjadi seperti wanita simpanan. Tuhan, nona nggak kuat. alasan nya cuma satu, karena gw sayang dia dan takut kehilangan dia.
"Sesakit apapun kamu disakiti oleh dia, pada akhirnya kamu akan memaafkan dia dan akan kembali sama dia, ya karena kamu cuma takut untuk move on"